Siluetmu

word

Apa yang telah aku kerjakan selama 5-6 tahun ini? Tidak ada satupun selain membenci kerumunan dan mencintai gelap malam tanpa maupun dengan adanya dirimu. Tidak pernah sekalipun terpikirkan kau akan mengkhianatiku dengan ketiadaanmu dan tak ada niatan untuk mencintai keberadaanmu, aku lebih suka segala sesuatunya berjalan tidak dengan rencanaku sendiri, meskipun sebenarnya beberapa kali aku mengeluh. Manusiawi.

Selamat datang nona penanam Aster dihalaman belakang, kali ini kau datang dengan senyum menghiasi wajah putih asiamu.
Aku ingin bercerita, bukan tentang Mr.White, namun cerita yang tidak ingin kuceritakan kepadamu.

Kamu tahu? ada hal yang perlahan mulai kusadari, bahwa omong kosong jika aku berkata tidak merindukanmu barang sedikitpun. Dan jujur saja aku pernah memutuskan untuk tidak terlalu banyak bermimpi tentangmu karena banyak pertimbangan yang membani pikiranku terlebih tentang perasaanku ini, namun semuanya sia-sia karena semua itu tidak semudah dan se-sederhana yang kubayangkan.

Kemudian aku sadar alasan apapun tidaklah cukup untuk menghapus noda yang telah kau ciptakan ini. Tidak ada lagi ruang untuk sepenuhnya bersembunyi dan melupakanmu. Entahlah, mungkin ini semua terasa berat karena aku merasa engkau satu-satunya wanita yang mengakhiri hubungan denganku disaat aku benar-benar telah mumpunyai rencana untuk segala sesuatunya.

Meskipun menggelikan dan aku benci menggunakan kata cinta, namun aku tidak akan pernah dapat menyangkal memang, bahwa aku benar-benar memiliki perasaan yang tulus terhadap dirimu (meskipun aku tahu ketulusan tidak pernah benar-benar hadir).
Terasa aneh, disaat seperti ini aku lebih memilih untuk menghiraukan prinsip-prinsip yang kupercaya demi sebuah perasaan yang tidak pernah lagi bisa terbalas.

Lucu, bagaimana aku masih saja mengingat dirinya dimana aku tahu betul aku tidak lagi memiliki pengharapan yang berlebih dirinya kembali ke-sisiku.
Mungkin mengingatnya adalah salah satu bentuk aku benar-benar tidak mengharapkan apapun dari dirinya, atau mungkin juga ini adalah satu-satunya pengorbanan yang mampu aku lakukan untuk mengurangi rasa bersalahku karena aku tidak berada disisinya kala ia sedang terpuruk.

Aku merasa bersalah saat ia membuatku terkejut atau mungkin aku sedikit kecewa saat itu karena setelah beberapa lama tidak berjumpa dan ia tiba-tiba datang menghubungiku untuk bercerita jika ia melakukan kesalahan, hubungan yang buru-buru katanya, dan ia meminta saranku tentang keputusan yang akan ia buat (mungkin aku tidak akan bercerita lebih, karena jujur saja aku masih saja tidak mampu menulis sesuatu yang buruk tentang dirinya, bahkan mengingat kesalahan nyata yang pernah ia perbuat aku tidak mampu).

Mungkin karena alasan itu juga aku hingga saat ini rela mengorbankan perasaanku yang tidak berarti ini, aku menjalani pesakitan ini untuk dapat merasakan apa yang ia rasakan, meskipun aku tahu jika aku tidak akan pernah sepenuhnya merasakan apa yang hadir dihadapannya.
Meskipun begitu, aku akan tetap mengingatnya. Setidaknya hingga aku tidak mampu lagi untuk mengingat.

Aku sadar ia tidak pernah tahu perasaanku terhadap dirinya, aku juga yakin ia sudah tidak lagi perduli eksistensiku, terbukti dari caranya pergi dan tidak pernah lagi menghubungiku bahkan ditempat trivial seperti media sosial sekalipun.
Namun itu bukan sebuah alasan yang mampu membuatku berpaling kemudian melupa, karena sejujurnya siluet dirinya adalah penderitaan yang tanpa kusadari menjelma menjadi kenikmatan tanpa arah.

Mungkin saat ini aku belum mampu menuliskan namamu ditulisan absurdku ini, dan mungkin juga aku memang tidak berhak menuliskan namamu karena aku bukanlah lagi bagian dari hidupmu. Lagipula aku juga tidak ingin kau tahu, karena menurutku pengorbanan bukanlah lagi pengorbanan jika semunya menyeruak kepermukaan, seumpama pengemis yang mengharap belas kasih hanya untuk kelangsungan hidupnya.

Izinkan aku untuk terus bersamamu dalam bayangku, maaf jika aku bertindak sejauh ini tanpa persetujuan darimu.
Mungkin aku akan terus menulis tentang dirimu, terlebih dirimu yang sekarang telah berhijrah seperti Caption disalah satu fotomu.
Dan sepertinya kehidupanmu yang sekarang jauh lebih baik (dari foto-foto yang aku lihat), aku turut bahagia.

Ah iya, meskipun aku yang meminta hubungan saat itu berakhir, meskipun aku bukan bukanlah lagi sesiapapun bagi dirimu, aku harap engkau tidak pergi dari mimpiku untuk dapat terus aku tulis dibuku catatan usang berdebu ataupun dalam blog tidak berguna ini.

Kau boleh pergi sejauh dan kemanapaun engkau mau, namun hanya untuk dalam memoriku, sisakanlah sedikit siluetmu untukku dapat menebus segala salah yang pernah aku perbuat.

8 Responses to “Siluetmu”


  1. 1 amelie 02/12/2015 at 1:42 pm

    akhirnya ada tulisan baru, lama nunggunya…

    benk, ini ada lanjutannya?

    kenapa berenti nulis tentang istri orang? 🙂

    Like

  2. 7 blue 03/12/2015 at 3:24 pm

    sakit juga. hubungannya berapa lama? segera sembuh ya 🙂
    mau tanyain sesuatu, ada kontak yg bisa dihubungin? media sosial?

    Like

    • 8 benk5 03/12/2015 at 4:01 pm

      sakit? begitulah harusnya kehidupan.
      lama-singkat itu relatif dan 3 bulan itu waktu yang cukup lama buat sy.
      media sosial banyak, yg aktif cuman line. ID: ubenk5

      Like


Leave a comment




ME

Bankbenkz

Bankbenkz

Know nothing

Personal Links

Verified Services

View Full Profile →

Archives

December 2015
M T W T F S S
 123456
78910111213
14151617181920
21222324252627
28293031  
Follow KNOW NOTHING on WordPress.com

Blog Stats

  • 6,200 hits